Kamu harus kunjungi, Curug yang mempesona di Bandung!!
Curug dalam bahasa Sunda disebut Air Terjun, air terjun ini begitu banyak peminatnya untuk dikunjungi, kenapa? Karena pemandangannya menyejukkan mata yang melihat keindahannya, keindahan disekitarnya pun tak kalah dengan air terjunnya, mau tau curug atau air terjun apa saja yang ada di Bandung? Lets go to waterfall in Bandung!!
Curug Dago
Tempatnya sedikit tersembunyi nih guys, alamatnya di Kampung Curug Dago, kecamatan Cidadap kota Bandung, namun aksesnya dekat dengan Terminal Dago. Curug atau air terjun ini termasuk ke dalam kawasan Taman Hutan Raya Djuanda. Terletak di ketinggian sekitar 800 m diatas permukaan laut, Curug Dago juga mempunyai jejak sejarah bagi Kerajaan Thailand, tak jauh dari lokasi air terjun terdapat prasasti batu tulis peninggalan kerajaan sekitar tahun 1818 M
Curug Malela
Maribaya terletak di sebelah utara kota Bandung. Tepat nya berada di
sebelah timur Lembang. Kawasan ini dulu terkenal dengan pemandian air
panas nya. Tapi saat ini yang masih terkenal adalah alam nya yang masih
asri dan menyatu dengan kawasan Taman Hutan Raya Djuanda.Untuk menuju ke sini bisa dari arah kota Bandung atau bisa juga dari
arah kota Subang, jalur ini memang menjadi jalur
alternatif menuju Bandung dan pemandangan di kiri kanannya yang enak
dilihat. Diatas curug ini juga terdapat jembatan yang dapat dipakai maksimal 5 orang untuk menikmati pemandangan curug dan sekitar alamnya. Sungguh indah kan guys kalau kamu ke curug Maribaya bareng pasangan dan keluarga.
Curug Cimahi terletak di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua,
Kabupaten Bandung Barat. Jika akan ke curug ini, Wargi Bandung bisa
lewat Setiabudhi lalu belok ke jalan Sersan Bajuri menuju Cisarua, atau
bisa juga lewat Cimahi.
Jika malam hari Curug Cimahi akan bermandikan cahaya, sehingga sekarang Curug Cimahi bernamakan Curug Pelangi. Cahaya dihasilkan dari bentangan lampu yang disimpan dibelakang air terjun, sehingga memberikan efek warna pada air terjun. Lampu ini memancarkan warna seperti warna pelangi, ada merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Jika sudah cukup gelap, warna air seakan-akan berubah sesuai warna yang menyala pada lampu, sehingga menambah keindahan dari curug yang memiliki ketinggian sekitar 71 meter ini. Perpaduan alam dan teknologi ini menjadi inovasi dari Curug Cimahi untuk menarik para wisatawan.
Curug Bugbrug
Curug Bugbrug berada di Desa Kertawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Pencapaian ke lokasi air terjun sangat mudah meskipun masih banyak yang belum mengetahui keberadaannya. Hal ini dikarenakan karena Curug Bugbrug masih kalah pamor dibandingkan dengan Curug Cimahi dan Curug Tilu yang sebenarnya letak Curug Bugbrug ini berada di tengah-tengah kedua air terjun tersebut. Berikut uraian beberapa jalur masuk menuju Curug Bugbrug.
Curug Bugbrug berada pada ketinggian 1.050 m atas muka laut. Waktu yang tepat untuk mengunjungi Curug Bugbrug adalah ketika musim hujan. Ketika musim hujan, volume jatuhan airnya akan mencapai volume terbesar yang menjadi daya tarik Curug Bugbrug tetapi medan untuk mencapai lokasi tidak terlalu sulit. Curug Bugbrug termasuk kedalam air terjun permanen, jadi ketika musim kemarau pun masih memiliki jatuhan air. Nama Bugbrug diambil dari Bahasa Sunda ngabugbrug. Hal ini dikarenakan air yang jatuh nampak seperti bertumpuk-tumpuk (ngabugbrug). Baik musim hujan ataupun musim kemarau, air dari Curug Bugbrug akan nampak jernih. Hal ini karena di sekitar aliran sungainya masih sangat bersih.
Jadi, curug atau air terjun mana tujuan kamu nih guys??? Selamat berliburrr...
Curug Dago
Tempatnya sedikit tersembunyi nih guys, alamatnya di Kampung Curug Dago, kecamatan Cidadap kota Bandung, namun aksesnya dekat dengan Terminal Dago. Curug atau air terjun ini termasuk ke dalam kawasan Taman Hutan Raya Djuanda. Terletak di ketinggian sekitar 800 m diatas permukaan laut, Curug Dago juga mempunyai jejak sejarah bagi Kerajaan Thailand, tak jauh dari lokasi air terjun terdapat prasasti batu tulis peninggalan kerajaan sekitar tahun 1818 M
Curug Malela
Keindahan Curug Malela akan menghilangkan rasa lelah selama
perjalanan. Saking indahnya, curug ini dijuluki dengan istilah Niagara Mini di
ujung barat Bandung. Dijamin terpesona!
Curug Malela adalah sebuah curug cantik di Kampung Manglid Desa Cicadas, Kecamatan Rogga, Kabupaten Bandung Barat. Untuk mencapai curug tersebut diperlukan perjuangan yang tidak mudah. Anda harus menempuh waktu perjalanan sekitar 3 jam hingga memasuki perkebunan Montaya, di ketinggian 1000 m diatas permukaan laut. Curug Malela memiliki lebar 70 meter dengan ketinggian 60 meter. Nama Malela sendiri berasal dari nama tokoh masyarakat sekitar yaitu Prabu Taji Malela. Makam tokoh ini bisa ditemui diatas tebing sebelah kanan curug. Tebing yang konon usia bebatuannya ini berkisar 5 hingga 10 juta tahun ini, berbentuk akibat letusan Gunung Api Purba. Gimana guys, kedengarannya cukup horor ya but its your choise for your trip, your trip your adventure!!
Curug Citambur, nama curug ini memang belum sepopuler Curug Malela dan
Curug Cimahi. Tapi untuk keindahan panoramanya, dijamin gak kalah
ekostis dibanding dua curug yang populer tadi. Curug Citambur berada
diperbatasan Ciwidey dan Kabupaten Cianjur. Akses jalan ketempat eksotis
ini memang cukup sulit. Hembusan jutaan volume air terjun bebas dari
tebing yang berketinggian 100 meter (versi google earth). Menurut warga
sekitar dan pemerintah setempat yakin, curug ini berketinggian 130
meter. Dari jarak 50 meter semburan air sudah sangat deras. Konon, dulu
debit air Curug ini lebih besar daripada sekarang sehingga jatuhan air
nya mengeluarkan suara burr, burr, yang terdengar dari kejauhan, oleh sebab itulah Curug ini diberi nama Citambur.
Curug Cilengkrang ada di kawasan Gunung Manglayang (+1800 m dpl) sebelah
timur kota Bandung dan merupakan obyek wisata yang dikelola Perum
Perhutani PH Unit 3 Bandung Utara dan masyarakat setempat. Curug
Cilengkrang ini berupa rangkaian air terjun dalam rentang 2 kilometer di
sepanjang aliran Sungai Cihampelas. Sungai ini mengikuti alur lembah
Gunung Manglayang dari utara ke selatan. Di kawasan ini setidaknya ada
enam air terjun dengan tinggi yang bervariasi, 3-10 meter. Oleh warga
setempat, air terjun itu pun diberi nama (berurutan dari hilir), yaitu
Curug Batupeti, Curug Papak, Curug Panganten, Curug Kacapi, Curug Dampit
dan Curug Leknan. Keenam obyek wisata ini cukup
tersembunyi. Sedikit penunjuk jalan yang dipasang di sepanjang jalan
menuju lokasi.
Jika malam hari Curug Cimahi akan bermandikan cahaya, sehingga sekarang Curug Cimahi bernamakan Curug Pelangi. Cahaya dihasilkan dari bentangan lampu yang disimpan dibelakang air terjun, sehingga memberikan efek warna pada air terjun. Lampu ini memancarkan warna seperti warna pelangi, ada merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Jika sudah cukup gelap, warna air seakan-akan berubah sesuai warna yang menyala pada lampu, sehingga menambah keindahan dari curug yang memiliki ketinggian sekitar 71 meter ini. Perpaduan alam dan teknologi ini menjadi inovasi dari Curug Cimahi untuk menarik para wisatawan.
Curug Bugbrug
Curug Bugbrug berada di Desa Kertawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Pencapaian ke lokasi air terjun sangat mudah meskipun masih banyak yang belum mengetahui keberadaannya. Hal ini dikarenakan karena Curug Bugbrug masih kalah pamor dibandingkan dengan Curug Cimahi dan Curug Tilu yang sebenarnya letak Curug Bugbrug ini berada di tengah-tengah kedua air terjun tersebut. Berikut uraian beberapa jalur masuk menuju Curug Bugbrug.
Curug Bugbrug berada pada ketinggian 1.050 m atas muka laut. Waktu yang tepat untuk mengunjungi Curug Bugbrug adalah ketika musim hujan. Ketika musim hujan, volume jatuhan airnya akan mencapai volume terbesar yang menjadi daya tarik Curug Bugbrug tetapi medan untuk mencapai lokasi tidak terlalu sulit. Curug Bugbrug termasuk kedalam air terjun permanen, jadi ketika musim kemarau pun masih memiliki jatuhan air. Nama Bugbrug diambil dari Bahasa Sunda ngabugbrug. Hal ini dikarenakan air yang jatuh nampak seperti bertumpuk-tumpuk (ngabugbrug). Baik musim hujan ataupun musim kemarau, air dari Curug Bugbrug akan nampak jernih. Hal ini karena di sekitar aliran sungainya masih sangat bersih.
Jadi, curug atau air terjun mana tujuan kamu nih guys??? Selamat berliburrr...
Komentar
Posting Komentar